Contact info

Kamis, 20 November 2014

Ajarkan Pendidikan Seks Sejak Dini




Sampai sekarang masih banyak orang tua yang menilai pemberian pendidikan seks pada anak adalah tabu, melanggar etika dan kesopan-santunan serta tak sesuai dengan budaya ketimuran.

Selain itu tak sedikit orang tua yang berkiblat pada era nenek moyang kita bahwa tanpa ada pendidikan seks pun secara natural mereka dapat memahami apa itu seks.

“Orang tua yang menilai pendidikan seks itu tabu, karena pemikiran mereka sempit. Mereka menganggap pendidikan seks itu hanya identik dengan hubungan seksual antara laki-laki dan perempuan. Padahal pendidikan seks bukan hanya urusan ranjang. Tapi lebih luas,” kata Dr Murpin Joshua Sembiring, Rektor Universitas Widya Kartika pada Surabayakita.com.

Murpin yang juga Direktur Yayasan Prospana (Program Sosial Pencegahan AIDS dan Narkoba) mengatakan, sex education adalah pendidikan seks yang mencakup pemahaman tentang seluruh organ tubuh manusia beserta fungsi-fungsinya, khususnya organ kesehatan reproduksi (kespro). Apabila seseorang telah mendapatkan pendidikan seks sejak dini, dia akan bertanggungjawab dan menjaga tubuhnya sebagai milik pribadi yang tak boleh disentuh secara sembarangan oleh orang lain.

“Pendidikan seks yang benar dapat dimulai sejak dini, dengan cara mengenalkan organ tubuh yang ada kaitannya dengan kesehatan reproduksi. Dengan mengenalkan sejak usia dini ke depannya bisa menjaga diri sehingga tidak tertular virus HIV AIDS. Dan ini merupakan tanggujawab kita sebagai orang tua,” kata pria yang akrab disapa Murphy ini.

Anak hendaknya  memperoleh pendidikan seks sejak usia dini. Hal ini penting untuk mencegah berkembangnya pikiran-pikiran negatif pada anak, terutama bila anak sudah mulai mengenal informasi dari media lain seperti televise, internet, buku atau dari teman sebayanya.

Pendidikan seks untuk anak usia dini sudah seharusnya dilakukan, karena  akan mempengaruhi kehidupan anak ketika remaja. Karena nantinya mereka bisa berhati-hati dengan perlakuan berbahaya seperti pelecehan seksual.

Langkah-Langkah Memberikan Pendidikan Seks Sejak Dini

? Orang Tua Harus Memahami
Tidak berjalannya proses pemberian pendidikan seks pada anak di usia dini, salah satu penyebabnya adalah karena orang tua tidak memahami apa itu pendidikan seks. Ketika mendengar kata-kata sex education, orang tua sudah ngeres dulu. Bahwa seks adalah hubungan biologis antara laki-laki dan perempuan atau antara suami dan isteri. Jadi langkah pertama, orang harus mengubah mindset bahwa pendidikan seks bukan hanya membicarakan hubungan biologis tapi pengenalan dan pemahaman organ kesehatan reproduksi (kespro) beserta fungsinya.

? Ajak Anak Memahami
Bila orang tua telah memahami tentang pentingnya pendidikan seks, dan memahami seks bukan hanya hubungan biologis, ajari anak tentang alat kesehatan reproduksi. Salah satu moment santai mengajari anak adalah mandi bersama anak. Ayah mandi bersama anak laki-lakinya, sang ibu mandi dengan anak perempuannya, dan mengenalkan alat reproduksi yang mereka miliki. Penyebutan alat vital tak perlu menggunakan nama lain. Tetapi juga harus diberitahu, bahwa alat vital itu adalah milik pribadi yang tak boleh disentuh oleh siapapun, harus dijaga, dan tak boleh dibicarakan sembarangan. Tentu seiring bertambahnya usia anak, pendidikan seks akan bertambah materinya hingga sampai pada pemahaman tentang fungsi alat reproduksi saat menikah kelak.

? Menjawab Pertanyaan Anak
Anak usia dini di era sekarang berbeda dengan era orang tua kita. Jika dulu rasa ingin tahu itu disimpan dalam hati, kini rasa ingin tahu yang semakin tinggi pada anak, diungkapkan. Pertanyaan umum yang sering kita dengar adalah “Mama, aku dan adik keluar dari mana sih ?” atau “Papa, mimpi basah itu gimana sih ?,”. Kalau dia lahir karena operasi Caesar, tentu lebih mudah menjawabnya, tapi kalau lahir normal orang tua sering sulit menjawab. Salah satu hal penting adalah menjawab pertanyaan sang anak dengan jujur dan dengan bahasa yang lebih halus, sehingga anak bisa memahami dengan baik. Namun juga tidak berarti harus dijelaskan secara detail, karena hal itu justru akan membuat anak merasa bingung.

? Selipkan Dalam Pelajaran
Semua guru punya peran dan tanggungjawab yang sama terkait dengan sex education. Semua mata pelajaran pun dapat di masuki muatan-muatan pendidikan seks. Tetapi pelajaran Biologi yang paling dekat dengan pelajaran sex education. Saat pelajaran Biologi, pendidikan seks dapat diselipkan. Siswa dijelaskan tentang alat kesehatan reproduksi, fungsi, kapan boleh digunakan dan apa dampak yang akan dirasakan jika melakukan penyimpangan. Selain Biologi pelajaran yang tak kalah strategis sebagai wahana pendidikan seks di sekolah adalah pendidikan Agama. (END)

0 komentar:

Posting Komentar