Halo
Ketemu lagi nih dalam blog saya
Kali ini
saya akan membantu menjelaskan tentang Standar Teknik dan Standar Manajemen.
Penjelasan ini tentunya didapat dari beberapa sumber yang ada.
Yukk….
Langsung aja ke yang pertama
1.
Standar Keteknikan
Ada yang tau standar keteknikan itu apa?
Kalau ga tau saya kasi tau deh. Standar
Keteknikan adalah eksplisit
syarat yang harus dilengkapi oleh BAHAN,
PRODUK,atau LAYANAN. Standard teknik merupakan jenis sebuah standar yang sering
dirujuk oleh
suatu kontrak atau dokumen pengadaan. Standard teknik dapat ditulis oleh
instansi pemerintah, organisasi standar
(ASTM, ISO, CEN, dll)asosiasi perdagangan,perusahaan,dan lain-lain. Istilah
standard teknik yang digunakan sehubungan dengan lembar data (atau lembar
spec). Sebuah lembar data biasanya digunakan untuk komunikasi teknis untuk
menggambarkan karakteristik teknis dari suatu item atau produk. Hal ini dapat
diterbitkan oleh produsen untuk membantu orang memilih produk atau untuk
membantu menggunakan produk. Berikut merupakan beberapa contoh Standar Teknik
yang ada.
a. SNI (STANDAR NASIONAL INDONESIA)
Tentunya kita sering
melihat tulisan ini, seperti di helm motor. Tapi apakah kalian tau SNI itu apa?
Standar Nasional Indonesia (disingkat SNI)
adalah satusatunya standar yang berlaku secara nasional di Indonesia. SNI
dirumuskan oleh PanitiaTeknis dan ditetapkan oleh BSN.
Agar SNI memperoleh keberterimaan yang luas antara parastakeholder,
maka SNI dirumuskan dengan memenuhi WTO Code of good practice, yaitu:
-Openess (keterbukaan)
Terbuka
bagi agar semua stakeholder yang berkepentingan dapat berpartisipasi dalam
pengembangan SNI;
-Transparency (transparansi)
Transparan
agar semua stakeholder yang berkepentingan dapat mengikuti perkembangan SNI
mulai dari tahap pemrograman dan perumusan sampai ke tahap penetapannya . Dan
dapat dengan mudah memperoleh semua informsi yang berkaitan dengan pengembangan
SNI;
- Consensus and
impartiality (konsensus dan tidak memihak)
Tidak
memihak dan konsensus agar semua stakeholder dapat menyalurkan kepentingannya
dan diperlakukan secara adil;
D. Effectiveness and relevance
Efektif
dan relevan agar dapat memfasilitasi perdagangan karena memperhatikan kebutuhan
pasar dan tidak bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku;
E. Coherence
Koheren
dengan pengembangan standar internasional agar perkembangan pasar negara kita
tidak terisolasi dari perkembangan pasar global dan memperlancar perdagangan internasional;
dan
F. Development dimension (berdimensi pembangunan)
Berdimensi
pembangunan agar memperhatikan kepentingan publik dan kepentingan nasional
dalam meningkatkan daya saing
perekonomian nasional. (sumber
Strategi BSN 2006-2009). Salah satu Contohnay yaitu ISO 9001,Iso 14001, Iso 18001)
b.ASME (American
Society of Mechanical Engineers)
ASME, didirikan sebagai American Society of Mechanical Engineers, adalah
asosiasi profesional yang, dalam kata-kata sendiri, “mempromosikan seni, ilmu
pengetahuan, dan praktik rekayasa multidisiplin ilmu dan sekutu di seluruh
dunia.”Ia menyelesaikan promosi melalui “terus, kode pendidikan, pelatihan dan
pengembangan profesional dan standar, penelitian, konferensi dan publikasi,
hubungan dengan pemerintah, dan bentuk lain dari jangkauan.” ASME
demikian masyarakat teknik, organisasi standar, penelitian dan pengembangan
organisasi, sebuah organisasi lobi, penyedia pelatihan dan pendidikan, dan
organisasi nirlaba. Didirikan sebagai masyarakat rekayasa berfokus pada teknik
mesin di Amerika Utara,
ASME adalah hari ini multidisiplin dan global. Visi organisasi lain adalah
menjadi organisasi utama untuk mempromosikan seni, ilmu pengetahuan dan praktek
teknik mesin dan multidisiplin ilmu dan sekutu bagi masyarakat yang beragam di
seluruh dunia. Misinya adalah untuk mempromosikan dan meningkatkan
kompetensi teknis dan profesional kesejahteraan anggotanya, dan melalui program
kualitas dan kegiatan di teknik mesin, lebih memungkinkan praktisi untuk
memberikan kontribusi pada kesejahteraan umat manusia. ASME memiliki
lebih 120.000 anggota di lebih dari 150 negara di seluruh dunia.
ASME didirikan pada 1880 oleh Alexander Lyman Holley, Henry Rossiter
Worthington, John Edison Sweet and Matthias N. Forney dalam menanggapi berbagai
kegagalan uap boiler tekanan pembuluh.
Organisasi ini dikenal untuk menetapkan kode dan standar untuk perangkat
mekanis. ASME melakukan salah satu operasi terbesar di dunia penerbitan teknis
melalui nya ASME Press, menyelenggarakan konferensi teknis banyak dan
ratusan kursus pengembangan profesional setiap tahun, dan mensponsori
penjangkauan banyak dan program pendidikan.
Nilai-nilaiintimeliputi:
1.Merangkul integritasdanperilakuetis
2.Merangkul keragaman dan menghormati martabat dan budaya dari semua orang
3.Memelihara dan menghargai lingkungan dan sumber daya alam kita dan buatan
manusia
4.Memfasilitasi pengembangan, penyebaran dan penerapan pengetahuan teknik
5.Mempromosikan manfaat dari pendidikan berkelanjutan dan pendidikan teknik
6.Menghormati dan dokumen sejarah rekayasa sementara terus merangkul perubahan
7. Meningkatkan kontribusi teknis dan sosial dari insinyur
c. JIS
(JAPANESE INDUSTRIAL STANDARD)
Standar Industri Jepang (JIS) menentukan standar yang digunakan untuk kegiatan
industri di Jepang. Proses standarisasi dikoordinasikan oleh Jepang Komite
Standar Industri dan dipublikasikan melalui Asosiasi Standar Jepang.Di era
Meiji, perusahaan swasta bertanggung jawab untuk membuat standar meskipun
pemerintah Jepang tidak memiliki standar dan dokumen spesifikasiuntuk tujuan
pengadaan untuk artikel tertentu, seperti amunisi. Ini diringkas untuk
membentuk standar resmi (JES lama) pada tahun 1921.Selama Perang Dunia II,
standar disederhanakan didirikan untuk meningkatkan produksi materiil.
Organisasi Jepang ini Standards Association didirikan setelah kekalahan
Jepang dalam Perang Dunia II pada 1945. Para Industri Jepang Komite Standar
peraturan yang diundangkan pada tahun 1946, standar Jepang (JES baru)
dibentuk. Hukum Standardisasi Industri disahkan pada 1949, yang membentuk
landasan hukum bagi Standar hadir Industri Jepang (JIS). Hukum Standardisasi
Industri direvisi pada tahun 2004 dan “JIS tanda” (produk sistem sertifikasi)
diubah sejak 1 Oktober 2005, baru JIS tanda telah diterapkan pada sertifikasi
ulang. Penggunaan tanda tua diizinkan selama masa transisi tiga tahun
(sampai 30 September 2008), dan setiap produsen mendapatkansertifikasi baru
atau memperbaharui bawah persetujuan otoritas telah mampu untuk menggunakan
merek JIS baru. Oleh karena itu semua JIS-bersertifikat produk Jepang telah
memiliki JIS tanda baru sejak 1 Oktober 2008.
c. ASTM (American Standard Testing and Material)
ASTM Internasional merupakan
organisasi internasional sukarela yang mengembangkan standardisasi teknik untuk
material, produk, sistem dan jasa. ASTM Internasional yang berpusat di Amerika
Serikat. ASTM merupakan singkatan dari American Society for Testing and
Material, dibentuk pertama kali pada tahun 1898 oleh sekelompokinsinyur dan
ilmuwan untuk mengatasi bahan baku besi pada rel kereta api yang selalu
bermasalah. Sekarang ini, ASTM mempunyai lebih dari 12.000 buah standar.
Standar ASTM banyak digunakan pada negara-negara maju maupun berkembang dalam
penelitian akademisi maupun industri.
Standar yang dihasilkan oleh ASTM International jatuh ke dalam enam kategori :
• Standar Spesifikasi, yang mendefinisikan persyaratan yang harus dipenuhi oleh
subjek standar.
• Metode Uji Standar , yang mendefinisikan cara tes dilakukan dan ketepatan
hasil. Hasil tes dapat digunakan untuk menilai kepatuhan dengan standar
Spesifikasi.
• Praktek Standard, yang mendefinisikan urutan operasi yang, tidak seperti
Metode Uji Standar, tidak menghasilkan hasil.
• Standar Panduan, yang menyediakan sebuah koleksi terorganisir dari informasi
atau serangkaian pilihan yang tidak merekomendasikan aksi tertentu.
• Klasifikasi Baku , yang menyediakan pengaturan atau pembagian bahan, produk,
sistem, atau layanan ke dalam kelompok berdasarkan karakteristik yang sama
seperti asal, komposisi, sifat, atau penggunaan.
• Standar Terminologi, yang menyediakan definisi istilah yang digunakan dalam
standar lain yang disepakati.
d.ANSI
(the American National Standards Institute)
American National Standards
Institute (ANSI) adalah sebuah lembaga nirlaba swasta yang mengawasi
pengembangan standar konsensus sukarela untuk produk, jasa, proses, sistem, dan
personil di Amerika Serikat. Lembaga tersebut mengawasi pembuatan,
diberlakukannya, dan penggunaan ribuan norma dan pedoman yang secara langsung
berdampak bisnis di hampir setiap sektor.
Lembaga tersebut juga
mengkoordinasikan standar Amerika Serikat dengan standar internasional sehingga
produk-produk Amerika Serikat dapat digunakan di seluruh dunia. Lembaga
tersebut memberi akreditasi untuk standar yang yang dikembangkan oleh
perwakilan dari lembaga pengembang standar, instansi pemerintah, kelompok
konsumen, perusahaan, dan lain-lain. Standar tersebut memastikan agar
karakteristik dan kinerja produk yang konsisten sehingga masyarakat menggunakan
definisi dan istilah yang sama, dan produk diuji dengan cara yang sama. ANSI
juga memberi akreditasi bagi organisasi yang melaksanakan sertifikasi produk
atau personel sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan dalam
standarinternasional. American National Standards Institute didirikan pada
tanggal 19 Oktober 1918 dengan misi untuk meningkatkan daya saing global bagi
bisnis dan kualitas hidup Amerika Serikat dengan mempromosikan serta
memfasilitasi standar konsensus sukarela dan sistem penilaian kesesuaian.
2. Standar Manajemen
Setelah kita mengetahui apa itu
standar teknik beserta contohnya-contohnya. Kita juga harus mengetahui dari
sisi Manajemen tersebut. Apakah terdapat standarnya? Oke kita mulai aja ya apa
sih standar manajemen adalah struktur tugas, prosedur kerja, sistem
manajemen dan standar kerja dalam bidang kelembagaan, usaha serta keuangan.
Namun pengertian standar manajemen akan lebih spesifik jika menjadi standar
manajemen mutu, untuk mendukung standarisasi pada setiap mutu produk yang di
hasilkan perusahan maka hadirlah Organisasi Internasional untuk Standarisasi
yaitu Internasional Organization for Standardization (ISO) berperan sebagai
badan penetap standar internasional yang terdiri dari wakil-wakil badan
standarisasi nasional setiap negara
ISO didirikan pada 23 februari 1947, ISO menetapkan standar-standar industrial
dan komersial dunia, ISO adalah jaringan institusi standar nasional dari 148
negara, pada dasarnya satu anggota pernegara, ISO bukan organisasi pemerintah
ISO menempati posisi spesial diantara pemerintah dan swasta. Oleh karena itu,
ISO mampu bertindak sebagai organisasi yang menjembatani dimana konsensus dapat
diperoleh pada pemecahan masalah yang mempertemukan kebutuhan bisnis dan
kebutuhan masyarakat.
Proses sertifikasi untuk persyaratan Standar Sistem Manajemen Mutu, misalnya
ISO 9001:2000, adalah diakui sebagai suatu upaya dan cara uji dari peningkatan
kinerja dan produktifitas perusahaan dan juga sebagai pembanding terhadap hasil
kerja dan pencapaian keunggulan bisnis. Yang dimaksud mutu disini adalah
gambaran dan karakteristik konsumen atau pelanggan dari barang atau jasa yang
menunjukan kemampuannya dalam memuaskan konsumen sesuai dengan kebutuhan yang
di tentukan.
Dari uraian di atas maka sangat penting sebagai mahasiswa teknik mesin untuk
mengerti dan memahami standar manajemen mutu karena standar manajemen mutu
sangat berperan penting terhadap kualitas produk atau output dari suatu
perusahaan. Pemahaman standar manajemen mutu yang bertarap internasional juga
tentunya akan berpengaruh pada pola berpikir dan cara bekerja mahasiswa di
dunia industri, diharapkan mahasiswa akan memiliki kualitas yang setarap
kualitas internasional tentu akan mampu bersaing dan menghasilkan output yang
sangat berkualitas.Standar-standar manajemen terdiri dari ISO 14000, ISO 9000,
OHSAS 18000 dan lain-lain.
a. ISO 14000.
Standar
manajemen lingkungan yang sifatnya sukarela tetapi konsumen menuntut produsen
untuk melaksanakan program sertifikasi tersebut. Pelaksanaan program
sertifikasi ISO 14000 dapat dikatakan sebagai tindakan proaktif dari produsen
yang dapat mengangkat citra perusahaan dan memperoleh kepercayaan dari
konsumen. Dengan demikian maka pelaksanaan Sistem Manajemen Lingkungan (SML)
berdasarkan Standar ISO Seri 14000 bukan merupakan beban tetapi justru
merupakan kebutuhan bagi produsen (Kuhre, 1996).
b. ISO 9000
kumpulan
standar untuk sistem manajemen mutu (SMM). ISO 9000 yang dirumuskan oleh TC 176
ISO, yaitu organisasi internasional di bidang standardisasi. ISO 9000 pertama
kali dikeluarkan pada tahun 1987 oleh International Organization for
Standardization Technical Committee (ISO/TC) 176. ISO/TC inilah yang
bertanggungjawab untuk standar-standar sistem manajemen mutu. ISO/TC 176
menetapkan siklus peninjauan ulang setiap lima tahun, guna menjamin bahwa
standar-standar ISO 9000 akan menjadi up to datedan relevan untuk organisasi.
Revisi terhadap standar ISO 9000 telah dilakukan pada tahun 1994 dan tahun
2000.
c. OHSAS 18000
Standar
OHSAS 18000 merupakan spesifikasi dari system kesehatan dan keselamatan
kerja Internasional untuk membantu organisasi mengendalikan resiko terhadap
kesehatan dan keselamatan personilnya.
d. Elemen ISO 14001
ISO 14001 dikembangkan dari konsep
Total Quality Management (TQM) yang berprinsip pada aktivitas PDCA (Plan – Do –
Check – Action), sehingga elemen-elemen utama EMS akan mengikuti prinsip PDCA
ini, yang dikembangkan menjadi enam prinsip dasar EMS, yaitu:
- Kebijakan Lingkungan
Kebijakan
lingkungan harus terdokumentasi dan dikomunikasikan kepada seluruh karyawan dan
tersedia bagi masyarakat, dan mencakup komitmen terhadap perbaikan
berkelanjutan, pencegahan pencemaran, dan patuh pada peraturan serta menjadi
kerangka kerja bagi penetapan tujuan dan sasaran.
- Perencanaan
Mencakup
indentifkasi aspek lingkungan dari kegiatan organisasi, identifikasi dan akses
terhadap persyaratan peraturan, adanya tujuan dan sasaran yang terdokumentasi
dan konsisten dengan kebijakan, dan adanya program untuk mencapai tujuan dan
sasaran yang direncanakan (termasuk siapa yang bertanggung jawab dan kerangka
waktu)
- Implementasi dan Operasi
Mencakup
definisi, dokumentasi, dan komunikasi peran dan tanggung jawab, pelatihan yang
memadai, terjaminnya komunikasi internal dan eksternal, dokumentasi tertulis
sistem manajemen lingkungan dan prosedur pengendalian dokumen yang baik,
prosedur pengendalian operasi yang terdokumentasi, dan prosedur tindakan
darurat yang terdokumentasi.
- Pemeriksaan dan Tindakan Perbaikan
Mencakup
prosedur yang secara teratur memantau dan mengukur karakteristik kunci dari
kegiatan dan operasi, prosedur untuk menangani situasi ketidaksesuaian,
prosedur pemeliharaan catatan spesifik dan prosedur audit kenerja sistem
manajemen lingkungan
- Tinjauan Ulang Manajemen
Mengkaji
secara periodik sistem manajemen lingkungan keseluruhan untuk memastikan
kesesuaian, kecukupan, efektifitas sistem manajemen lingkungan terhadap
perubahan yang terjadi.
Pada
prinsipnya, keenam prinsip ISO 14001 – Environmental Management System diatas
dapat dibagi menjadi 17 elemen, yaitu:
- Environmental
policy (kebijakan lingkungan): Pengembangan sebuah pernyataan komitmen
lingkungan dari suatu organisasi. Kebijakan ini akan dipergunakan sebagai
kerangka bagi penyusunan rencana lingkungan.
- Environmental
aspects (aspek lingkungan): Identifikasi aspek lingkungan dari produk,
kegiatan, dan jasa suatu perusahaan, untuk kemudian menentukan
dampak-dampak penting yang timbul terhadap lingkungan.
- Legal
and other requirements (persyaratan perundang-undangan dan persyaratan
lain): Mengidentifikasi dan mengakses berbagai peraturan dan perundangan
yang terkait dengan kegiatan perusahaan.
- Objectives
and targets (tujuan dan sasaran): Menetapkan tujuan dan sasaran
lingkungan, yang terkait dengan kebijakan yang telah dibuat, dampak
lingkungan, stakeholders, dan faktor lainnya.
- Environmental
management program (program manajemen lingkungan): rencana kegiatan untuk
mencapai tujuan dan sasaran
- Structure
and responsibility (struktur dan tanggung jawab): Menetapkan peran dan
tanggung jawab serta menyediakan sumber daya yang diperlukan
- Training
awareness and competence (pelatihan, kepedulian, dan kompetensi):
Memberikan pelatihan kepada karyawan agar mampu mengemban tanggung jawab
lingkungan.
- Communication
(komunikasi): Menetapkan proses komunikasi internal dan eksternal
berkaitan dengan isu lingkungan
- EMS
Documentation (dokumentasi SML): Memelihara informasi EMS dan sistem
dokumentasi lain
- Document
Control (pengendalian dokumen): Menjamin kefektifan pengelolaan dokumen
prosedur dan dokumen lain.
- Operational
Control (pengendalian operasional): Mengidentifikasi, merencanakan dan
mengelola operasi dan kegiatan perusahaan agar sejalan dengan kebijakan,
tujuan, dan saasaran.
- Emergency
Preparedness and response (kesiagaan dan tanggap darurat):
mengidentifikasi potensi emergency dan mengembangkan prosedur untuk
mencegah dan menanggapinya.
- Monitoring
and measurement (pemantauan dan pengukuran): memantau aktivitas kunci dan
melacak kinerjanya
- Nonconformance
and corrective and preventive action (ketidaksesuaian dan tindakan koreksi
dan pencegahan): Mengidentifikasi dan melakukan tindakan koreksi terhadap
permasalahan dan mencegah terulang kejadiannya.
- Records
(rekaman): Memelihara rekaman kinerja SML
- EMS
audits (audit SML): Melakukan verifikasi secara periodik bahwa SML
berjalan dengan baik.
- Management
Review (pengkajian manajemen): Mengkaji SML secara periodik untuk melihat
kemungkinan-kemungkinan peyempurnaan berkelanjutan.
Terima Kasih ya sudah mampir ke Blog
ini,