Hal
pertama yang saya rasakan menjadi panitia dan menjadi seksi acara adalah semua
panitianya asik pokoknya membuat nyaman siapapun yang bergabung disini. Pertama-tama
saya mengikuti bebrapa kali rapat seru juga membahas bagaimana konsep acara dan
susunan acara, saya mengikuti rapat semua panitia 3 kali setelah itu saya
sempat vakum beberapat rapat dikarenakan saya sibuk mengerjakan Tugas Kuliah
Praktikum Teknik Industri yang terkenal banyak yaitu membuat laporan Akhir dari
Bab I- Bab V dan tugas itu ada 2 setiap minggunya. Sekitar H-7 acara WE
tersebut praktikum industry libur sehingga tidak ada tugas, dan saya bisa
mengikuti rapat seminggu sebelum acara. Perasaan ikut rapat lagi seperti
terasingkan, ya ibaratnya dari mana aja saya baru ikut rapat lagi, namun dalam
hati saya lebih baik saya berbuat seperti itu dari pada saya harus meninggalkan
tanggung jawab saya yang telah saya sanggupi. Smenjak itu saya sampai hari H
saya terus mempelajari susunan Acara yang akan berlangsung selama 3 hari 2
malam itu. Ternyata dan ternyata H-4 kami seksi acara tidak bisa mendapatkan
Frater untuk mengisi Sesi, lalu kami mencari jalan keluar mencari pembicara
dari kalangan KMK sendiri yaitu alumni yang baru lulus, ada sesi yang saya
bawakan yaitu “Mencintai Alam Melalui jejak Kristus”. Kemudian pada hari H kami
berangkat jumat 24 oktober 2014 pukul 20.00 WIB sampai di Sukabumi Cidahu bravo
camp sekitar pukul 01.30 WIB. Selama Acara berlangsung kami seksi acara selalu
melakukan dengan maksimal sampai akhir acara Weekend tersebut. Acara ini juga
menembus Rekor jumlah peserta terbanyak dari tahun-tahun sebelumnya, Jumlah
peserta dan panitia yang ikut sebanyak 107 orang. Namun pada hari terakhir pada
hari minggu pada saat Misa minggu kami dari seksi acara seperti kurang
persiapan karena mungkin hari terakhir dan pada capek, sehingga Misanya
berjalan sesederhana mungkin, namun hikmat. Lalu kami pulang pukul 19.00 wib
dan sampai di Wisma SY pukul 22.30 wib. Pengalaman ini sangat banyak membuat
saya belajar bagaimana dan apa yang harus di lakukan, dipersiapkan sebagai seksi acara, karena ini merupakan
pengalaman saya sebagai seksi acara. Acara ini berjalan sukses atau tidak yaitu
apakah selama kegiatan tersebut peserta betah dan senang melakukan
kegiatan-kegiatan yang dilakukan di sana, dan itu merupakan tanggung jawab dari
seksi acara. Intinya menjadi seksi acara adalah tegas, teliti, dan selalu SKSD
aja sama peserta, buat senyaman dan seenjoy mungkin peserta dan terus melakukan
inovasi pada game-game yang ada. Pokoknya acara Weekend ini merupakan
pengalaman pertama dan pengalaman yang mengesankan bagi saya dan banyak belajar
dari acara ini. Terima kasih. (DNA)
This is default featured slide 1 title
Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.
This is default featured slide 2 title
Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.
This is default featured slide 3 title
Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.
This is default featured slide 4 title
Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.
This is default featured slide 5 title
Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.
Kamis, 20 November 2014
Berita Terkini: Pemerintah Umumkan Harga BBM Naik Rp 2000
16.28
No comments
Berita terkini - pemerintah
resmi mengumumkan kenaikan
harga BBM bersubsidi sebesar Rp 2000. Kenaikan ini meliputi harga
premium dan solar. Jika sebelumnya premium dipatok Rp 6.500,00 kini menjadi Rp
8.500,00. Sementara solar yang awalnya Rp 5.500,00 kini menjadi Rp 7.500,00 per
liter.
Pengumuman harga BBM
naik disampaikan sendiri oleh Presiden Joko Widodo pada Senin
(17/11) malam. Ini mengakhiri penantian panjang dan ketidakpastian yang sudah
muncul sejak awal pemerintahan Jokowi-JK. Sekaligus mewujudkan janji Jusuf
Kalla yang mengatakan harga BBM akan naik November ini.
Para menteri Kabinet Kerja ramai-ramai
mengeluarkan pernyataan seputar naiknya harga BBM.
Misalnya Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro yang mengakui
kenaikan sebesar Rp 2.000 per liter sudah diperhitungkan dengan matang oleh
pemerintah.
Ia mengklaim, “Harga baru ini membuat aktivitas
penyelundupan BBM ridak menarik dan berisiko. Margin yang mereka dapatkan makin
sedikit, sehingga tidak menarik lagi.”
Akan halnya Menteri BUMN Rini Soemarno menegaskan
pengalihan subsidi BBM akan membuat Pertamina bisa beroperasi lebih profesional
dan makin efisien. Menurutnya, “Nantinya Pertamina akan menjual BBM subsidi
lebih mendekati nilai keekonomian, memotong banyak aktivitas. (Selain itu)
penyelundupan BBM subsidi juga akan menurun.”
Sementara itu Menko Bidang Perekonomian, Sofyan
Djalil optimistis bahwa kenaikan harga BBM tidak akan membuat harga barang
melonjak. Ia menyebutkan, “Pelaku usaha sudah price in, nanti tidak ada lagi
kenaikan (harga barang). Meskipun ada kenaikan harga BBM, daya beli masyarakat
harus tetap terjaga dengan baik.”
PERNIKAHAN DINI INDONESIA
16.26
No comments
Pertumbuhan
penduduk indonesia masih terbilang sangat tinggi. Berdasarkan Sensus Penduduk
tahun 2010 menyebutkan bahwa penduduk indonesia berjumlah 237,4 juta jiwa
dengar laju pertumbuhan penduduk 1,49 pertahun naik dari 1,47 pada tahun 2000
atau dengan kata lain akan ada 3,2 juta jiwa penduduk indonesia yang lahir
pertahun atau sekitar 10.000 bayi setiap harinya. Hal ini tentu sangat
mengkhawatirkan, mengigat jumlah penduduk yang besar dengan kualitas sumber
daya manusia yang rendah akan menjadi beban negara dalam pembangunan.
Berapa
banyak sekolah, sarana kesehatan, lapangan pekerjaan dan pangan yang harus
disiapkan oleh negara untuk manusia-manusia indonesia baru tersebut.
Salah satu faktor penyebab tingginya laju pertumbuhan penduduk indonesia adalah karena masih tingginya kasus pernikahan dini di kalangan remaja indonesia. Pernikahan dini atau menikah di usia muda semakin marak disebabkan oleh berbagai faktor diantaranya yaitu faktor kultural dan tradisi dari masyarakat indonesia.
Salah satu faktor penyebab tingginya laju pertumbuhan penduduk indonesia adalah karena masih tingginya kasus pernikahan dini di kalangan remaja indonesia. Pernikahan dini atau menikah di usia muda semakin marak disebabkan oleh berbagai faktor diantaranya yaitu faktor kultural dan tradisi dari masyarakat indonesia.
Pernikahan
merupakan salah satu hal yang telah menjadi garis kehidupan bagi setiap
manusia, dengan adanya pernikahan maka terbentuklah satu keluarga baru dan utuh
dengan adanya kehadiran buah hati. Semua manusia tentu menginginkan suatu
pernikahan yang baik dengan penuh kebahagian. Namun di indonesia yang masih
kental dengan adanya adat istiadat, usia bukan menjadi penghalang untuk
melakukan suatu ikatan pernikahan bahkan tak asing lagi jika di indonesia kita
menemukan anak usia 15 tahun sudah membentuk suatu keluarga atau sudah menikah,
inilah yang dinamakan pernikahan dini
Pernikahan
dini kini di kalangan masyarakat makin menggeludak,banyak dari orang tua yang
menikahkan anak perempuannya yang menurut Undang-undang belum mencapai usia
nikah. Kebanyakan dari mereka menikahkan anaknya yang masih remaja dengan
alasan ekonomi,mereka beralasan sudah tidak sanggup membiayai anaknya lagi,dan
dengan menikahkannya adalah jalan untuk mengurangi beban ekonomi.
Selain
alasan tersebut mereka juga beranggapan jika anak perempuan tidak perlu
melanjutkan sekolah ke jenjang yang lebih tinggi dengan alasan kehidupan
perempuan akan di tanggung oleh laki-laki yang menikahinya Selain dinikahkan
oleh orang tuanya banyak pula dari remaja yang melakukan sex bebas hingga hamil
diluar nikah yang akhirnya mereka juga harus melakukan pernikahan diusia dini
Melihat
kejadian diatas sungguh menyedihkan,banyak remaja-remaja yang dinikahkan dengan
alasan ekonomi dan karna hamil diluar nikah,tanpa memikirkan akibat yang akan
ditimbulkan dari kejadian tersebut,misalnya saja akan timbul gangguan kesehatan
reproduksi dan sexual bagi perempuan.
Menurut penelitian di daratan afrika mereka yang menikah pada usia dini memiliki resiko lebih tinggi untuk terkena IMS dan HIV.
Menurut penelitian di daratan afrika mereka yang menikah pada usia dini memiliki resiko lebih tinggi untuk terkena IMS dan HIV.
Hal
ini didasarkan pada pengalaman bahwa biasanya pernikahan dini memiliki
pengantin wanita yang masih muda sedangkan suaminya lebih tua. Sang suami
biasanya memiliki pengalaman seks jauh lebih banyak dan terkadang membawa
penyakit kelamin seperti infeksi IMS dan HIV.Pengantin anak juga biasanya
dipaksa untuk sesegera mungkin mendapatkan kehamilan dan melahirkan anak
setelah pernikahan. Ini berarti dapat meningkatkan angka kematian pada ibu
hamil karena pada usia 15-19 tahun rentan terkena komplikasi kehamilan dan
persalinan serta fistula obstetric. Kalaupun janin selamat maka akan melahirkan
bayi dengan berat badan rendah, kurang gizi, animea.
Salah
satu hal lain yang mengancam kesehatan reproduksi wanita yang menikah muda
adalah adanya ancaman terkena kanker serviks (kanker mulut rahim) yang lebih
tinggi. Perlu diketahui bahwa kanker mulut rahim hanya terjadi bagi mereka yang
pernah melakukan hubungan intim. Dengan menikah di usia muda maka resiko
terkena kanker serviks tentunya lebih besar.
Dengan
banyaknya resiko yang dihadapi terutama bagi pengantin wanita lebih baik
pernikahan dini dihindari,jika terpaksa harus melakukan pernikahan disarankan
agar wanita tidak hamil terlebih dahulu agar dapat terhindar dari bahaya
komplikasi kehamilan dan persalinan serta fistula obstetrio.
Menurut
penelitian usia rentang pernikahan bagi perempuan adalah minimal berumur 20
tahun dan maksimal berumur 35 tahun sedangkan laki-laki berumur 25 tahun,
karena apabila perempuan menikah pada usia 20 tahun kebawah maka itu sangat
berisiko, sebab selain mempengaruhi psikologi mereka juga akan berdampak
negatif pada alat reprodusi mereka, Sehingga ketika melahirkan buah hati
kemungkinan besar mengakibatkan kematian pada si bayi bahkan pada mereka
sendiri, sedangkan apabila remaja laki-laki menikah dibawah umur 25 tahun
selain mempengaruhi psikologi mereka, juga akan berdampak pada ekonomi keluarga
mereka kelak.
Selain
faktor tersebut di atas, kenakalan remaja juga menjadi faktor utama terjadinya
pernikahan dini. Sebagaimana yang kita ketahui bahwa remaja memiliki rasa ingin
tahu yang sangat tinggi, sehingga itulah yang menyebabkan mereka ingin mencoba
suatu hal yang baru bagi mereka bahkan tanpa berfikir panjang sebagian dari
mereka melakukan suatu hubungan seks antar sebaya mereka dan tentu akan menimbulkan
kehamilan di luar nikah, dan tentu akan berakhir dengan pernikahan dini.
Oleh
karena itu, di perlukan kesadaran bagi masyarakat indonesia utamanya bagi orang
tua untuk membuka mata dan mengubah pola fikir yang masih primintif, dan
remaja yang menjadi objek terhadap masalah perkawinan dini agar mari
bersatu bersama dalam membangun negara indonesia dan mendukung program-program
BKKBN dalam menekan laju pertumbuhan penduduk.
KALAU
BUKAN KITA SIAPA LAGI, KALAU BUKAN SEKARANG KAPAN LAGI….
Penyebab Pergaulan Bebas
16.22
No comments
Penyebab Maraknya Pergaulan Bebas Remaja
Indonesia
Berdasarkan
penelitian di berbagai kota besar di Indonesia, sekitar 20 hingga 30 persen
remaja mengaku pernah melakukan hubungan seks. Celakanya, perilaku seks bebas
tersebut berlanjut hingga menginjak ke jenjang perkawinan. Ancaman pola hidup
seks bebas remaja secara umum baik di pondokan atau kos-kosan tampaknya
berkembang semakin serius. Pakar seks juga specialis Obstetri dan Ginekologi
Dr. Boyke Dian Nugraha di Jakarta mengungkapkan, dari tahun ke tahun data
remaja yang melakukan hubungan seks bebas semakin meningkat. Dari sekitar lima
persen pada tahun 1980-an, menjadi dua puluh persen pada tahun 2000. Kisaran
angka tersebut, kata Boyke, dikumpulkan dari berbagai penelitian di beberapa
kota besar di Indonesia, seperti Jakarta, Surabaya, Palu dan Banjarmasin.
Bahkan di pulau Palu, Sulawesi Tenggara, pada tahun 2000 lalu tercatat remaja
yang pernah melakukan hubungan seks pranikah mencapai 29,9 persen.
Kelompok
remaja yang masuk ke dalam penelitian tersebut rata-rata berusia 17-21 tahun,
dan umumnya masih bersekolah di tingkat Sekolah Lanjutan Tingkat Atas (SLTA)
atau mahasiswa. Namun dalam beberapa kasus juga terjadi pada anak-anak yang
duduk di tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP). Tingginya angka hubungan seks
pranikah di kalangan remaja erat kaitannya dengan meningkatnya jumlah aborsi
saat ini, serta kurangnya pengetahuan remaja akan reproduksi sehat. Jumlah
aborsi saat ini tercatat sekitar 2,3 juta, dan 15-20 persen diantaranya
dilakukan remaja. Hal ini pula yang menjadikan tingginya angka kematian ibu di
Indonesia, menjadikan Indonesia sebagai negara yang angka kematian ibunya
tertinggi di seluruh Asia Tenggara.
Dari
sisi kesehatan, perilaku seks bebas bisa menimbulkan berbagai gangguan.
Diantaranya, terjadi kehamilan yang tidak diinginkan. Selain tentunya
kecenderungan untuk aborsi, juga menjadi salah satu penyebab munculnya
anak-anak yang tidak diinginkan.
Keadaan
ini juga bisa dijadikan bahan pertanyaan tentang kualitas anak tersebut,
apabila ibunya sudah tidak menghendaki. Seks pranikah, lanjut Boyke juga bisa
meningkatkan resiko kanker mulut rahim. Jika hubungan seks tersebut dilakukan
sebelum usia 17 tahun, risiko terkena penyakit tersebut bisa mencapai empat
hingga lima kali lipat. Sekuat-kuatnya mental seorang remaja untuk tidak
tergoda pola hidup seks bebas, kalau terus-menerus mengalami godaan dan dalam
kondisi sangat bebas dari kontrol, tentu suatu saat akan tergoda pula untuk
melakukannya. Godaan semacam itu terasa lebih berat lagi bagi remaja yang
memang benteng mental dan keagamaannya tidak begitu kuat. Saat ini untuk
menekankan jumlah pelaku seks bebas-terutama di kalangan remaja-bukan hanya
membentengi diri mereka dengan unsur agama yang kuat, juga dibentengi dengan
pendampingan orang tua dan selektivitas dalam memilih teman-teman. Karena ada
kecenderungan remaja lebih terbuka kepada teman dekatnya ketimbang dengan orang
tua sendiri. Selain itu, sudah saatnya di kalangan remaja diberikan suatu bekal
pendidikan kesehatan reproduksi di sekolah-sekolah, namun bukan pendidikan seks
secara vulgar.
Pendidikan
Kesehatan Reproduksi di kalangan remaja bukan hanya memberikan pengetahuan
tentang organ reproduksi, tetapi bahaya akibat pergaulan bebas, seperti
penyakit menular seksual dan sebagainya. Dengan demikian, anak-anak remaja ini
bisa terhindar dari percobaan melakukan seks bebas. Dalam keterpurukan dunia
remaja saat ini, anehnya banyak orang tua yang cuek bebek saja terhadap
perkembangan anak-anaknya. Kini tak sedikit orang tua dengan alasan sibuk
karena termasuk tipe jarum super” alias jarang di rumah suka pergi; lebih
senang menitipkan anaknya di babby sitter. Udah gedean dikit di sekolahin di
sekolah yang mahal tapi miskin nilai-nilai agama. Acara televisi begitu
berjibun dengan tayangan yang bikin ‘gerah’, Video klip lagu dangdut saja, saat
ini makin berani pamer aurat dan adegan-adegan yang bikin deg-degan jantung
para lelaki. Belum lagi tayangan film yang bikin otak remaja teracuni dengan
pesan sesatnya. Ditambah lagi, maraknya tabloid dan majalah yang memajang
gambar sekwilda”, alias sekitar wilayah dada; dan gambar bupati”, alias buka
paha tinggi-tinggi. Konyolnya, pendidikan agama di sekolah-sekolah ternyata
tidak menggugah kesadaran remaja untuk kritis dan inovatif.
Ada
banyak sebab remaja melakukan pergaulan bebas. Penyebab tiap remaja mungkin
berbeda tetapi semuanya berakar dari penyebab utama yaitu kurangnya pegangan
hidup remaja dalam hal keyakinan/agama dan ketidakstabilan emosi remaja. Hal
tersebut menyebabkan perilaku yang tidak terkendali, seperti pergaulan bebas
& penggunaan narkoba yang berujung kepada penyakit seperti HIV & AIDS
ataupun kematian. Berikut ini di antara penyebab maraknya pergaulan bebas di
Indonesia:
1.Sikap mental
yang tidak sehat
Sikap mental yang
tidak sehat membuat banyaknya remaja merasa bangga terhadap pergaulan yang
sebenarnya merupakan pergaulan yang tidak sepantasnya, tetapi mereka tidak
memahami karena daya pemahaman yang lemah. Dimana ketidakstabilan emosi yang
dipacu dengan penganiayaan emosi seperti pembentukan kepribadian yang tidak
sewajarnya dikarenakan tindakan keluarga ataupun orang tua yang menolak, acuh
tak acuh, menghukum, mengolok-olok, memaksakan kehendak, dan mengajarkan yang
salah tanpa dibekali dasar keimanan yang kuat bagi anak, yang nantinya akan
membuat mereka merasa tidak nyaman dengan hidup yang mereka biasa jalani
sehingga pelarian dari hal tersebut adalah hal berdampak negatif, contohnya
dengan adanya pergaulan bebas.
2.Pelampiasan rasa
kecewa
Yaitu ketika
seorang remaja mengalami tekanan dikarenakan kekecewaannya terhadap orang tua
yang bersifat otoriter ataupun terlalu membebaskan, sekolah yang memberikan
tekanan terus menerus(baik dari segi prestasi untuk remaja yang sering gagal
maupun dikarenakan peraturan yang terlalu mengikat), lingkungan masyarakat yang
memberikan masalah dalam sosialisasi, sehingga menjadikan remaja sangat labil
dalam mengatur emosi, dan mudah terpengaruh oleh hal-hal negatif di
sekelilingnya, terutama pergaulan bebas dikarenakan rasa tidak nyaman dalam
lingkungan hidupnya.
3.Kegagalan remaja
menyerap norma
Hal ini disebabkan
karena norma-norma yang ada sudah tergeser oleh modernisasi yang sebenarnya
adalah westernisasi.
C. Ciri-Ciri
Pergaulan Bebas
1. Penghamburan harta untuk memenuhi keinginan sex bebasnya
2. Upaya mendapatkan harta dan uang dengan menghalalkan segala cara termasuk dari jalan yang haram dan keji
3. Menimbulkan perilaku munafik dalam masyarakat
4. Rasa ingin tahu yang besar
5. Rasa ingin mencoba dan merasakan
6. Terjadi perubahan-perubahan emosi, pikiran, lingkungan pergaulan dan tanggung jawab yang dihadapi.
7. Mudah mengalami kegelisahan, tidak sabar, emosional, selalu ingin melawan, rasa malas, perubahan dalam keinginan, ingin menunjukkan eksistensi dan kebanggaan diri serta selalu ingin mencoba dalam banyak hal.
8. Kesukaran yang dialami timbul akibat konflik karena keinginannya menjadi dewasa dan berdiri sendiri dan keinginan akan perasaan aman sebagai seorang anak dalam keluarganya.
9. Banyak mengalami tekanan mental dan emosi.
10. Terjerat dalam pesta hura-hura ganja, putau, ekstasi, dan pil-pil setan lain.
1. Penghamburan harta untuk memenuhi keinginan sex bebasnya
2. Upaya mendapatkan harta dan uang dengan menghalalkan segala cara termasuk dari jalan yang haram dan keji
3. Menimbulkan perilaku munafik dalam masyarakat
4. Rasa ingin tahu yang besar
5. Rasa ingin mencoba dan merasakan
6. Terjadi perubahan-perubahan emosi, pikiran, lingkungan pergaulan dan tanggung jawab yang dihadapi.
7. Mudah mengalami kegelisahan, tidak sabar, emosional, selalu ingin melawan, rasa malas, perubahan dalam keinginan, ingin menunjukkan eksistensi dan kebanggaan diri serta selalu ingin mencoba dalam banyak hal.
8. Kesukaran yang dialami timbul akibat konflik karena keinginannya menjadi dewasa dan berdiri sendiri dan keinginan akan perasaan aman sebagai seorang anak dalam keluarganya.
9. Banyak mengalami tekanan mental dan emosi.
10. Terjerat dalam pesta hura-hura ganja, putau, ekstasi, dan pil-pil setan lain.
D.Dampak Dari
Pergaulan Bebas
Pergaulan bebas identik sekali dengan yang namanya “dugem” (dunia gemerlap). Yang sudah menjadi rahasia umum bahwa di dalamnya marak sekali pemakaian narkoba. Ini identik sekali dengan adanya seks bebas. Yang akhirnya berujung kepada HIV/AIDS, dan penyakit lainnya. Dan pastinya setelah terkena virus ini kehidupan remaja akan menjadi sangat timpang dari segala segi.
Pergaulan bebas identik sekali dengan yang namanya “dugem” (dunia gemerlap). Yang sudah menjadi rahasia umum bahwa di dalamnya marak sekali pemakaian narkoba. Ini identik sekali dengan adanya seks bebas. Yang akhirnya berujung kepada HIV/AIDS, dan penyakit lainnya. Dan pastinya setelah terkena virus ini kehidupan remaja akan menjadi sangat timpang dari segala segi.
E.Solusi Untuk
Menyelesaikan Masalah Pergaulan Bebas
Kita semua mengetahui peningkatan keimanan dan ketakwaan kepada Tuhan YME, penyaluran minat dan bakat secara positif merupakan hal-hal yang dapat membuat setiap orang mampu mencapai kesuksesan hidup nantinya. Tetapi walaupun kata-kata tersebut sering ‘didengungkan’ tetap saja masih banyak remaja yang melakukan hal-hal yang tidak sepatutnya dilakukan. Selain daripada solusi di atas masih banyak solusi lainnya. Solusi-solusi tersebut adalah sebagai berikut:
Kita semua mengetahui peningkatan keimanan dan ketakwaan kepada Tuhan YME, penyaluran minat dan bakat secara positif merupakan hal-hal yang dapat membuat setiap orang mampu mencapai kesuksesan hidup nantinya. Tetapi walaupun kata-kata tersebut sering ‘didengungkan’ tetap saja masih banyak remaja yang melakukan hal-hal yang tidak sepatutnya dilakukan. Selain daripada solusi di atas masih banyak solusi lainnya. Solusi-solusi tersebut adalah sebagai berikut:
1. Memperbaiki
Cara Pandang
Memperbaiki cara pandang dengan mencoba bersikap optimis dan hidup dalam “kenyataan”, maksudnya sebaiknya remaja dididik dari kecil agar tidak memiliki angan-angan yang tidak sesuai dengan kemampuannya sehingga apabila remaja mendapatkan kekecewaan mereka akan mampu menanggapinya dengan positif.
Memperbaiki cara pandang dengan mencoba bersikap optimis dan hidup dalam “kenyataan”, maksudnya sebaiknya remaja dididik dari kecil agar tidak memiliki angan-angan yang tidak sesuai dengan kemampuannya sehingga apabila remaja mendapatkan kekecewaan mereka akan mampu menanggapinya dengan positif.
2. Menjaga
Keseimbangan Pola Hidup
Yaitu perlunya remaja belajar disiplin dengan mengelola waktu, emosi, energi serta pikiran dengan baik dan bermanfaat, misalnya mengatur waktu dalam kegiatan sehari-hari serta mengisi waktu luang dengan kegiatan positif.
Yaitu perlunya remaja belajar disiplin dengan mengelola waktu, emosi, energi serta pikiran dengan baik dan bermanfaat, misalnya mengatur waktu dalam kegiatan sehari-hari serta mengisi waktu luang dengan kegiatan positif.
3. Jujur Pada Diri
Sendiri
Yaitu menyadari pada dasarnya tiap-tiap individu ingin yang terbaik untuk diri masing-masing. Sehingga pergaulan bebas tersebut dapat dihindari. Jadi dengan ini remaja tidak menganiaya emosi dan diri mereka sendiri.
Yaitu menyadari pada dasarnya tiap-tiap individu ingin yang terbaik untuk diri masing-masing. Sehingga pergaulan bebas tersebut dapat dihindari. Jadi dengan ini remaja tidak menganiaya emosi dan diri mereka sendiri.
4. Memperbaiki
Cara Berkomunikasi
Memperbaiki cara berkomunikasi dengan orang lain sehingga terbina hubungan baik dengan masyarakat, untuk memberikan batas diri terhadap kegiatan yang berdampak negatif dapat kita mulai dengan komunikasi yang baik dengan orang-orang di sekeliling kita.
Memperbaiki cara berkomunikasi dengan orang lain sehingga terbina hubungan baik dengan masyarakat, untuk memberikan batas diri terhadap kegiatan yang berdampak negatif dapat kita mulai dengan komunikasi yang baik dengan orang-orang di sekeliling kita.
5. Perlunya Remaja
Berpikir Untuk Masa Depan
Jarangnya remaja memikirkan masa depan. Seandainya tiap remaja mampu menanamkan pertanyaan “Apa yang akan terjadi pada diri saya nanti jika saya lalai dalam menyusun langkah untuk menjadi individu yang lebih baik?” kemudian hal itu diiringi dengan tindakan-tindakan positif untuk kemajuan diri para remaja. Dengan itu maka remaja-remaja akan berpikir panjang untuk melakukan hal-hal menyimpang dan akan berkurangnya jumlah remaja yang terkena HIV & AIDS nantinya.
Jarangnya remaja memikirkan masa depan. Seandainya tiap remaja mampu menanamkan pertanyaan “Apa yang akan terjadi pada diri saya nanti jika saya lalai dalam menyusun langkah untuk menjadi individu yang lebih baik?” kemudian hal itu diiringi dengan tindakan-tindakan positif untuk kemajuan diri para remaja. Dengan itu maka remaja-remaja akan berpikir panjang untuk melakukan hal-hal menyimpang dan akan berkurangnya jumlah remaja yang terkena HIV & AIDS nantinya.
6. Menanamkan Nilai
Ketimuran
Kalangan remaja kita kebanyakan sudah tak mengindahkan lagi akan pentingnya nilai-nilai ketimuran. Tentu saja nilai ketimuran ini selalu berkaitan dengan nilai Keislaman yang juga membentuk akar budaya ketimuran. Nilai yang bersumberkan pada ajaran spiritualitas agama ini perlu dipegang. Termasuk meningkatkan derajat keimanan dan moralitas pemeluknya. Dengan dipegangnya nilai-nilai ini, harapannya mereka khususnya kalangan muda akan berpikir seribu kali untuk terjun ke pergaulan bebas.
Kalangan remaja kita kebanyakan sudah tak mengindahkan lagi akan pentingnya nilai-nilai ketimuran. Tentu saja nilai ketimuran ini selalu berkaitan dengan nilai Keislaman yang juga membentuk akar budaya ketimuran. Nilai yang bersumberkan pada ajaran spiritualitas agama ini perlu dipegang. Termasuk meningkatkan derajat keimanan dan moralitas pemeluknya. Dengan dipegangnya nilai-nilai ini, harapannya mereka khususnya kalangan muda akan berpikir seribu kali untuk terjun ke pergaulan bebas.
7. Mengurangi
Menonton Televisi
Televisi idealnya bisa menjadi sarana mendapatkan informasi yang mendidik dan bisa meningkatkan kualitas hidup seseorang. Namun, kenyataannya, saat ini harapan itu sangat jauh. Televisi kita terutama stasiun televisi swasta, mereka lebih banyak menampilkan acara hiburan, maupun sinetron-sinetron yang menawarkan nilai-nilai gaya hidup bebas, hedonis. Begitu juga beragam tayangan infotainment yang kadang menayangkan acara perselingkuhan, sex bebas di kalangan artis.
Televisi idealnya bisa menjadi sarana mendapatkan informasi yang mendidik dan bisa meningkatkan kualitas hidup seseorang. Namun, kenyataannya, saat ini harapan itu sangat jauh. Televisi kita terutama stasiun televisi swasta, mereka lebih banyak menampilkan acara hiburan, maupun sinetron-sinetron yang menawarkan nilai-nilai gaya hidup bebas, hedonis. Begitu juga beragam tayangan infotainment yang kadang menayangkan acara perselingkuhan, sex bebas di kalangan artis.
Dengan demikian,
kisah pergaulan bebas bukan menjadi hal yang tabu lagi. Makanya, tak ada
langkah yang lebih manjur selain mengurangi menonton televisi ini karena lambat
laun otak akan teracuni oleh nilai-nilai yang sebenarnya sangat negatif. Untuk
mendapatkan informasi, kalangan muda bisa mengalihkan perhatian dengan membaca
koran, majalah maupun buku-buku. Pekerjaan yang agak berat memang, tapi jauh
lebih produktif daripada kebanyakan menonton televisi yang tidak jelas dan
cenderung merusak akal sehat pikiran.
8. Banyak Beraktivitas
Secara Positif
Cara ini menurut berbagai penelitian sangat efektif dijalankan. Pergaulan bebas, biasanya dilakukan oleh kalangan muda yang banyak waktu longgar, banyak waktu bermain, bermalam minggu. Nah, untuk mengantisipasi hal tersebut, mengalihkan waktu untuk kegiatan lewat hal-hal positif perlu terus dikembangkan. Misalnya dengan melibatkan anak muda dalam organisasi-organisasi sosial, menekuni hobinya dan mengembangkannya menjadi lahan bisnis yang menghasilkan, maupun mengikuti acara-acara kreatifitas anak-anak muda. Dengan demikian, waktu mudanya akan tercurahkan untuk hal-hal positif dan sedikit waktu untuk memikirkan hal-hal negatif seperti pergaulan bebas tersebut.
Cara ini menurut berbagai penelitian sangat efektif dijalankan. Pergaulan bebas, biasanya dilakukan oleh kalangan muda yang banyak waktu longgar, banyak waktu bermain, bermalam minggu. Nah, untuk mengantisipasi hal tersebut, mengalihkan waktu untuk kegiatan lewat hal-hal positif perlu terus dikembangkan. Misalnya dengan melibatkan anak muda dalam organisasi-organisasi sosial, menekuni hobinya dan mengembangkannya menjadi lahan bisnis yang menghasilkan, maupun mengikuti acara-acara kreatifitas anak-anak muda. Dengan demikian, waktu mudanya akan tercurahkan untuk hal-hal positif dan sedikit waktu untuk memikirkan hal-hal negatif seperti pergaulan bebas tersebut.
9. Sosialisasi
Bahaya Pergaulan Bebas
Dikalangan muda, pergaulan bebas sering dilakukan karena bisa jadi mereka tidak tahu akibat yang ditimbulkannya. Seperti misalnya penyakit kelamin yang mematikan. Nah, sosialisasi hal ini. Informasi-informasi mengenai bahaya yang ditimbulkan akibat pergaulan bebas ini perlu terus disebarkan di kalangan muda. Harapannya, mereka juga punya informasi sebagai bahan pertimbangan akal sehatnya. Jika informasi tersebut belum didapatkan ada kemungkinan mereka akan terus melakukan pergaulan bebas semau mereka. Tapi, kalau informasi sudah didapatkan tapi mereka tetap nekad melakukan itu persoalan lain lagi. Sepertinya perlu ada penanganan khusus, apalagi yang sudah terang-terangan bangga melakukan pergaulan bebas.
Dikalangan muda, pergaulan bebas sering dilakukan karena bisa jadi mereka tidak tahu akibat yang ditimbulkannya. Seperti misalnya penyakit kelamin yang mematikan. Nah, sosialisasi hal ini. Informasi-informasi mengenai bahaya yang ditimbulkan akibat pergaulan bebas ini perlu terus disebarkan di kalangan muda. Harapannya, mereka juga punya informasi sebagai bahan pertimbangan akal sehatnya. Jika informasi tersebut belum didapatkan ada kemungkinan mereka akan terus melakukan pergaulan bebas semau mereka. Tapi, kalau informasi sudah didapatkan tapi mereka tetap nekad melakukan itu persoalan lain lagi. Sepertinya perlu ada penanganan khusus, apalagi yang sudah terang-terangan bangga melakukan pergaulan bebas.
10. Menegakkan
Aturan Hukum
Bagi yang bangga tersebut, tak ada hal lain yang bisa menghentikan selain adanya perangkat hukum dan aturan hukum yang bisa menjeratnya. Setidaknya sebagai efek jera. Yang demikian harus dirumuskan dandilaksanakan melalui hokum yang berlaku di negara kita. Langkah ini sebagai benteng terakhir untuk menyelamatkan anak-anak muda dari amoralitas karena perilaku pergaulannbebas yang lambat laun otomatis akan merusak bangsa ini.
Bagi yang bangga tersebut, tak ada hal lain yang bisa menghentikan selain adanya perangkat hukum dan aturan hukum yang bisa menjeratnya. Setidaknya sebagai efek jera. Yang demikian harus dirumuskan dandilaksanakan melalui hokum yang berlaku di negara kita. Langkah ini sebagai benteng terakhir untuk menyelamatkan anak-anak muda dari amoralitas karena perilaku pergaulannbebas yang lambat laun otomatis akan merusak bangsa ini.
11. Munakahat
Munakahat atau menikah. Cara ini efektif sekali. Kalau masih belum bisa, cara lain adalah dengan berpuasa. Inilah yang ditawarkan oleh Islam sebagai salah satu solusi atas pergaulan bebas.
Itulah beberapa hal yang bisa dilakukan untuk mengantisipasi adanya pergaulan bebas khususnya di kalangan remaja.
Munakahat atau menikah. Cara ini efektif sekali. Kalau masih belum bisa, cara lain adalah dengan berpuasa. Inilah yang ditawarkan oleh Islam sebagai salah satu solusi atas pergaulan bebas.
Itulah beberapa hal yang bisa dilakukan untuk mengantisipasi adanya pergaulan bebas khususnya di kalangan remaja.
Selain usaha dari
diri masing-masing sebenarnya pergaulan bebas dapat dikurangi apabila setiap
orang tua dan anggota masyarakat ikut berperan aktif untuk memberikan motivasi
positif dan memberikan sarana & prasarana yang dibutuhkan remaja dalam
proses keremajaannya sehingga segalanya menjadi bermanfaat dalam kehidupan tiap
remaja.
Dalam memberikan
pengarahan dan pengawasan terhadap remaja yang sedang jatuh cinta, orangtua
hendaknya bersikap seimbang, seimbang antar pengawasan dengan kebebasan.
Semakin muda usia anak, semakin ketat pengawasan yang diberikan tetapi anak
harus banyak diberi pengertian agar mereka tidak ketakutan dengan orangtua yang
dapat menyebabkan mereka berpacaran dengan sembunyi-sembunyi. Apabila usia
makin meningkat, orangtua dapat memberi lebih banyak kebebasan kepada anak.
Namun, tetap harus dijaga agar mereka tidak salah jalan. Menyesali kesalahan
yang telah dilakukan sesungguhnya kurang bermanfaat.
Penyelesaian
masalah dalam pacaran membutuhkan kerja sama orangtua dengan anak. Misalnya,
ketika orangtua tidak setuju dengan pacar pilihan si anak. Ketidaksetujuan ini hendaknya
diutarakan dengan bijaksana, jangan hanya dengan kekerasan dan kekuasaan.
Berilah pengertian sebaik-baiknya. Bila tidak berhasil, gunakanlah pihak ketiga
untuk menengahinya. Hal yang paling penting di sini adalah adanya komunikasi
dua arah antara orangtua dan anak. Orangtua hendaknya menjadi sahabat anak.
Orangtua hendaknya selalu menjalin dan menjaga komunikasi dua arah dengan
sebaik-baiknya sehingga anak tidak merasa takut menyampaikan masalahnya kepada
orangtua.
Dalam menghadapi masalah pergaulan bebas antar jenis di masa kini, orangtua hendaknya memberikan bimbingan pendidikan seksual secara terbuka, sabar, dan bijaksana kepada para remaja. Remaja hendaknya diberi pengarahan tentang kematangan seksual serta segala akibat baik dan buruk dari adanya kematangan seksual. Orangtua hendaknya memberikan teladan dalam menekankan bimbingan serta pelaksanaan latihan kemoralan. Dengan memiliki latihan kemoralan yang kuat, remaja akan lebih mudah menentukan sikap dalam bergaul. Mereka akan mempunyai pedoman yang jelas tentang perbuatan yang boleh dilakukan dan perbuatan yang tidak boleh dikerjakan. Dengan demikian, mereka akan menghindari perbuatan yang tidak boleh dilakukan dan melaksanakan perbuatan yang harus dilakukan.
Dalam menghadapi masalah pergaulan bebas antar jenis di masa kini, orangtua hendaknya memberikan bimbingan pendidikan seksual secara terbuka, sabar, dan bijaksana kepada para remaja. Remaja hendaknya diberi pengarahan tentang kematangan seksual serta segala akibat baik dan buruk dari adanya kematangan seksual. Orangtua hendaknya memberikan teladan dalam menekankan bimbingan serta pelaksanaan latihan kemoralan. Dengan memiliki latihan kemoralan yang kuat, remaja akan lebih mudah menentukan sikap dalam bergaul. Mereka akan mempunyai pedoman yang jelas tentang perbuatan yang boleh dilakukan dan perbuatan yang tidak boleh dikerjakan. Dengan demikian, mereka akan menghindari perbuatan yang tidak boleh dilakukan dan melaksanakan perbuatan yang harus dilakukan.