Contact info

This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Kamis, 20 November 2014

Kesan dan Pesan Menjadi Panitia Acara Weekend KMK Gunadarma Sukabumi Cidahu Bravo Camp



Hal pertama yang saya rasakan menjadi panitia dan menjadi seksi acara adalah semua panitianya asik pokoknya membuat nyaman siapapun yang bergabung disini. Pertama-tama saya mengikuti bebrapa kali rapat seru juga membahas bagaimana konsep acara dan susunan acara, saya mengikuti rapat semua panitia 3 kali setelah itu saya sempat vakum beberapat rapat dikarenakan saya sibuk mengerjakan Tugas Kuliah Praktikum Teknik Industri yang terkenal banyak yaitu membuat laporan Akhir dari Bab I- Bab V dan tugas itu ada 2 setiap minggunya. Sekitar H-7 acara WE tersebut praktikum industry libur sehingga tidak ada tugas, dan saya bisa mengikuti rapat seminggu sebelum acara. Perasaan ikut rapat lagi seperti terasingkan, ya ibaratnya dari mana aja saya baru ikut rapat lagi, namun dalam hati saya lebih baik saya berbuat seperti itu dari pada saya harus meninggalkan tanggung jawab saya yang telah saya sanggupi. Smenjak itu saya sampai hari H saya terus mempelajari susunan Acara yang akan berlangsung selama 3 hari 2 malam itu. Ternyata dan ternyata H-4 kami seksi acara tidak bisa mendapatkan Frater untuk mengisi Sesi, lalu kami mencari jalan keluar mencari pembicara dari kalangan KMK sendiri yaitu alumni yang baru lulus, ada sesi yang saya bawakan yaitu “Mencintai Alam Melalui jejak Kristus”. Kemudian pada hari H kami berangkat jumat 24 oktober 2014 pukul 20.00 WIB sampai di Sukabumi Cidahu bravo camp sekitar pukul 01.30 WIB. Selama Acara berlangsung kami seksi acara selalu melakukan dengan maksimal sampai akhir acara Weekend tersebut. Acara ini juga menembus Rekor jumlah peserta terbanyak dari tahun-tahun sebelumnya, Jumlah peserta dan panitia yang ikut sebanyak 107 orang. Namun pada hari terakhir pada hari minggu pada saat Misa minggu kami dari seksi acara seperti kurang persiapan karena mungkin hari terakhir dan pada capek, sehingga Misanya berjalan sesederhana mungkin, namun hikmat. Lalu kami pulang pukul 19.00 wib dan sampai di Wisma SY pukul 22.30 wib. Pengalaman ini sangat banyak membuat saya belajar bagaimana dan apa yang harus di lakukan, dipersiapkan  sebagai seksi acara, karena ini merupakan pengalaman saya sebagai seksi acara. Acara ini berjalan sukses atau tidak yaitu apakah selama kegiatan tersebut peserta betah dan senang melakukan kegiatan-kegiatan yang dilakukan di sana, dan itu merupakan tanggung jawab dari seksi acara. Intinya menjadi seksi acara adalah tegas, teliti, dan selalu SKSD aja sama peserta, buat senyaman dan seenjoy mungkin peserta dan terus melakukan inovasi pada game-game yang ada. Pokoknya acara Weekend ini merupakan pengalaman pertama dan pengalaman yang mengesankan bagi saya dan banyak belajar dari acara ini. Terima kasih. (DNA)

Berita Terkini: Pemerintah Umumkan Harga BBM Naik Rp 2000





Berita terkini - pemerintah resmi mengumumkan kenaikan harga BBM bersubsidi sebesar Rp 2000. Kenaikan ini meliputi harga premium dan solar. Jika sebelumnya premium dipatok Rp 6.500,00 kini menjadi Rp 8.500,00. Sementara solar yang awalnya Rp 5.500,00 kini menjadi Rp 7.500,00 per liter.
Pengumuman harga BBM naik disampaikan sendiri oleh Presiden Joko Widodo pada Senin (17/11) malam. Ini mengakhiri penantian panjang dan ketidakpastian yang sudah muncul sejak awal pemerintahan Jokowi-JK. Sekaligus mewujudkan janji Jusuf Kalla yang mengatakan harga BBM akan naik November ini.

Para menteri Kabinet Kerja ramai-ramai mengeluarkan pernyataan seputar naiknya harga BBM. Misalnya Menteri Keuangan  Bambang Brodjonegoro yang mengakui  kenaikan sebesar Rp 2.000 per liter sudah diperhitungkan dengan matang oleh pemerintah.
Ia mengklaim, “Harga baru ini membuat aktivitas penyelundupan BBM ridak menarik dan berisiko. Margin yang mereka dapatkan makin sedikit, sehingga tidak menarik lagi.”
Akan halnya Menteri BUMN Rini Soemarno menegaskan pengalihan subsidi BBM akan membuat Pertamina bisa beroperasi lebih profesional dan makin efisien. Menurutnya, “Nantinya Pertamina akan menjual BBM subsidi lebih mendekati nilai keekonomian, memotong banyak aktivitas. (Selain itu) penyelundupan BBM subsidi juga akan menurun.”
Sementara itu Menko Bidang Perekonomian, Sofyan Djalil optimistis bahwa kenaikan harga BBM tidak akan membuat harga barang melonjak. Ia menyebutkan, “Pelaku usaha sudah price in, nanti tidak ada lagi kenaikan (harga barang). Meskipun ada kenaikan harga BBM, daya beli masyarakat harus tetap terjaga dengan baik.”



PERNIKAHAN DINI INDONESIA



Pertumbuhan penduduk indonesia masih terbilang sangat tinggi. Berdasarkan Sensus Penduduk tahun 2010 menyebutkan bahwa penduduk indonesia berjumlah 237,4 juta jiwa dengar laju pertumbuhan penduduk 1,49 pertahun naik dari 1,47 pada tahun 2000 atau dengan kata lain akan ada 3,2 juta jiwa penduduk indonesia yang lahir pertahun atau sekitar 10.000 bayi setiap harinya. Hal ini tentu sangat mengkhawatirkan, mengigat jumlah penduduk yang besar dengan kualitas sumber daya manusia yang rendah akan menjadi beban negara dalam pembangunan.
Berapa banyak sekolah, sarana kesehatan, lapangan pekerjaan dan pangan yang harus disiapkan oleh negara untuk manusia-manusia indonesia baru tersebut.
Salah satu faktor penyebab tingginya laju pertumbuhan penduduk indonesia adalah karena masih tingginya kasus pernikahan dini di kalangan remaja indonesia. Pernikahan dini atau menikah di usia muda semakin marak disebabkan oleh berbagai faktor diantaranya yaitu faktor kultural dan tradisi dari masyarakat indonesia.
Pernikahan merupakan salah satu hal yang telah menjadi garis kehidupan bagi setiap manusia, dengan adanya pernikahan maka terbentuklah satu keluarga baru dan utuh dengan adanya kehadiran buah hati. Semua manusia tentu menginginkan suatu pernikahan yang baik dengan penuh kebahagian. Namun di indonesia yang masih kental dengan adanya adat istiadat, usia bukan menjadi penghalang untuk melakukan suatu ikatan pernikahan bahkan tak asing lagi jika di indonesia kita menemukan anak usia 15 tahun sudah membentuk suatu keluarga atau sudah menikah, inilah yang dinamakan pernikahan dini
Pernikahan dini kini di kalangan masyarakat makin menggeludak,banyak dari orang tua yang menikahkan anak perempuannya yang menurut Undang-undang belum mencapai usia nikah. Kebanyakan dari mereka menikahkan anaknya yang masih remaja dengan alasan ekonomi,mereka beralasan sudah tidak sanggup membiayai anaknya lagi,dan dengan menikahkannya adalah jalan untuk mengurangi beban ekonomi.
Selain alasan tersebut mereka juga beranggapan jika anak perempuan tidak perlu melanjutkan sekolah ke jenjang yang lebih tinggi dengan alasan kehidupan perempuan akan di tanggung oleh laki-laki yang menikahinya Selain dinikahkan oleh orang tuanya banyak pula dari remaja yang melakukan sex bebas hingga hamil diluar nikah yang akhirnya mereka juga harus melakukan pernikahan diusia dini
Melihat kejadian diatas sungguh menyedihkan,banyak remaja-remaja yang dinikahkan dengan alasan ekonomi dan karna hamil diluar nikah,tanpa memikirkan akibat yang akan ditimbulkan dari kejadian tersebut,misalnya saja akan timbul gangguan kesehatan reproduksi dan sexual bagi perempuan.
Menurut penelitian di daratan afrika mereka yang menikah pada usia dini memiliki resiko lebih tinggi untuk terkena IMS dan HIV. 
Hal ini didasarkan pada pengalaman bahwa biasanya pernikahan dini memiliki pengantin wanita yang masih muda sedangkan suaminya lebih tua. Sang suami biasanya memiliki pengalaman seks jauh lebih banyak dan terkadang membawa penyakit kelamin seperti infeksi IMS dan HIV.Pengantin anak juga biasanya dipaksa untuk sesegera mungkin mendapatkan kehamilan dan melahirkan anak setelah pernikahan. Ini berarti dapat meningkatkan angka kematian pada ibu hamil karena pada usia 15-19 tahun rentan terkena komplikasi kehamilan dan persalinan serta fistula obstetric. Kalaupun janin selamat maka akan melahirkan bayi dengan berat badan rendah, kurang gizi, animea.
Salah satu hal lain yang mengancam kesehatan reproduksi wanita yang menikah muda adalah adanya ancaman terkena kanker serviks (kanker mulut rahim) yang lebih tinggi. Perlu diketahui bahwa kanker mulut rahim hanya terjadi bagi mereka yang pernah melakukan hubungan intim. Dengan menikah di usia muda maka resiko terkena kanker serviks tentunya lebih besar.
Dengan banyaknya resiko yang dihadapi terutama bagi pengantin wanita lebih baik pernikahan dini dihindari,jika terpaksa harus melakukan pernikahan disarankan agar wanita tidak hamil terlebih dahulu agar dapat terhindar dari bahaya komplikasi kehamilan dan persalinan serta fistula obstetrio.
Menurut penelitian usia rentang pernikahan bagi perempuan adalah minimal berumur 20 tahun dan maksimal berumur 35 tahun sedangkan laki-laki berumur 25 tahun, karena apabila perempuan menikah pada usia 20 tahun kebawah maka itu sangat berisiko, sebab selain mempengaruhi psikologi mereka juga akan berdampak negatif pada alat reprodusi mereka, Sehingga ketika melahirkan buah hati kemungkinan besar mengakibatkan kematian pada si bayi bahkan pada mereka sendiri, sedangkan apabila remaja laki-laki menikah dibawah umur 25 tahun selain mempengaruhi psikologi mereka, juga akan berdampak pada ekonomi keluarga mereka kelak.
Selain faktor tersebut di atas, kenakalan remaja juga menjadi faktor utama terjadinya pernikahan dini. Sebagaimana yang kita ketahui bahwa remaja memiliki rasa ingin tahu yang sangat tinggi, sehingga itulah yang menyebabkan mereka ingin mencoba suatu hal yang baru bagi mereka bahkan tanpa berfikir panjang sebagian dari mereka melakukan suatu hubungan seks antar sebaya mereka dan tentu akan menimbulkan kehamilan di luar nikah, dan tentu akan berakhir dengan pernikahan dini.
Oleh karena itu, di perlukan kesadaran bagi masyarakat indonesia utamanya bagi orang tua untuk membuka mata dan mengubah pola fikir yang masih primintif, dan remaja  yang menjadi objek terhadap masalah perkawinan dini agar mari bersatu bersama dalam membangun negara indonesia dan mendukung program-program BKKBN dalam menekan laju pertumbuhan penduduk.
KALAU BUKAN KITA SIAPA LAGI, KALAU BUKAN SEKARANG KAPAN LAGI….





Penyebab Pergaulan Bebas





Penyebab Maraknya Pergaulan Bebas Remaja Indonesia
Berdasarkan penelitian di berbagai kota besar di Indonesia, sekitar 20 hingga 30 persen remaja mengaku pernah melakukan hubungan seks. Celakanya, perilaku seks bebas tersebut berlanjut hingga menginjak ke jenjang perkawinan. Ancaman pola hidup seks bebas remaja secara umum baik di pondokan atau kos-kosan tampaknya berkembang semakin serius. Pakar seks juga specialis Obstetri dan Ginekologi Dr. Boyke Dian Nugraha di Jakarta mengungkapkan, dari tahun ke tahun data remaja yang melakukan hubungan seks bebas semakin meningkat. Dari sekitar lima persen pada tahun 1980-an, menjadi dua puluh persen pada tahun 2000. Kisaran angka tersebut, kata Boyke, dikumpulkan dari berbagai penelitian di beberapa kota besar di Indonesia, seperti Jakarta, Surabaya, Palu dan Banjarmasin. Bahkan di pulau Palu, Sulawesi Tenggara, pada tahun 2000 lalu tercatat remaja yang pernah melakukan hubungan seks pranikah mencapai 29,9 persen.
Kelompok remaja yang masuk ke dalam penelitian tersebut rata-rata berusia 17-21 tahun, dan umumnya masih bersekolah di tingkat Sekolah Lanjutan Tingkat Atas (SLTA) atau mahasiswa. Namun dalam beberapa kasus juga terjadi pada anak-anak yang duduk di tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP). Tingginya angka hubungan seks pranikah di kalangan remaja erat kaitannya dengan meningkatnya jumlah aborsi saat ini, serta kurangnya pengetahuan remaja akan reproduksi sehat. Jumlah aborsi saat ini tercatat sekitar 2,3 juta, dan 15-20 persen diantaranya dilakukan remaja. Hal ini pula yang menjadikan tingginya angka kematian ibu di Indonesia, menjadikan Indonesia sebagai negara yang angka kematian ibunya tertinggi di seluruh Asia Tenggara.
Dari sisi kesehatan, perilaku seks bebas bisa menimbulkan berbagai gangguan. Diantaranya, terjadi kehamilan yang tidak diinginkan. Selain tentunya kecenderungan untuk aborsi, juga menjadi salah satu penyebab munculnya anak-anak yang tidak diinginkan.
Keadaan ini juga bisa dijadikan bahan pertanyaan tentang kualitas anak tersebut, apabila ibunya sudah tidak menghendaki. Seks pranikah, lanjut Boyke juga bisa meningkatkan resiko kanker mulut rahim. Jika hubungan seks tersebut dilakukan sebelum usia 17 tahun, risiko terkena penyakit tersebut bisa mencapai empat hingga lima kali lipat. Sekuat-kuatnya mental seorang remaja untuk tidak tergoda pola hidup seks bebas, kalau terus-menerus mengalami godaan dan dalam kondisi sangat bebas dari kontrol, tentu suatu saat akan tergoda pula untuk melakukannya. Godaan semacam itu terasa lebih berat lagi bagi remaja yang memang benteng mental dan keagamaannya tidak begitu kuat. Saat ini untuk menekankan jumlah pelaku seks bebas-terutama di kalangan remaja-bukan hanya membentengi diri mereka dengan unsur agama yang kuat, juga dibentengi dengan pendampingan orang tua dan selektivitas dalam memilih teman-teman. Karena ada kecenderungan remaja lebih terbuka kepada teman dekatnya ketimbang dengan orang tua sendiri. Selain itu, sudah saatnya di kalangan remaja diberikan suatu bekal pendidikan kesehatan reproduksi di sekolah-sekolah, namun bukan pendidikan seks secara vulgar.
Pendidikan Kesehatan Reproduksi di kalangan remaja bukan hanya memberikan pengetahuan tentang organ reproduksi, tetapi bahaya akibat pergaulan bebas, seperti penyakit menular seksual dan sebagainya. Dengan demikian, anak-anak remaja ini bisa terhindar dari percobaan melakukan seks bebas. Dalam keterpurukan dunia remaja saat ini, anehnya banyak orang tua yang cuek bebek saja terhadap perkembangan anak-anaknya. Kini tak sedikit orang tua dengan alasan sibuk karena termasuk tipe jarum super” alias jarang di rumah suka pergi; lebih senang menitipkan anaknya di babby sitter. Udah gedean dikit di sekolahin di sekolah yang mahal tapi miskin nilai-nilai agama. Acara televisi begitu berjibun dengan tayangan yang bikin ‘gerah’, Video klip lagu dangdut saja, saat ini makin berani pamer aurat dan adegan-adegan yang bikin deg-degan jantung para lelaki. Belum lagi tayangan film yang bikin otak remaja teracuni dengan pesan sesatnya. Ditambah lagi, maraknya tabloid dan majalah yang memajang gambar sekwilda”, alias sekitar wilayah dada; dan gambar bupati”, alias buka paha tinggi-tinggi. Konyolnya, pendidikan agama di sekolah-sekolah ternyata tidak menggugah kesadaran remaja untuk kritis dan inovatif.
Ada banyak sebab remaja melakukan pergaulan bebas. Penyebab tiap remaja mungkin berbeda tetapi semuanya berakar dari penyebab utama yaitu kurangnya pegangan hidup remaja dalam hal keyakinan/agama dan ketidakstabilan emosi remaja. Hal tersebut menyebabkan perilaku yang tidak terkendali, seperti pergaulan bebas & penggunaan narkoba yang berujung kepada penyakit seperti HIV & AIDS ataupun kematian. Berikut ini di antara penyebab maraknya pergaulan bebas di Indonesia:
1.Sikap mental yang tidak sehat
Sikap mental yang tidak sehat membuat banyaknya remaja merasa bangga terhadap pergaulan yang sebenarnya merupakan pergaulan yang tidak sepantasnya, tetapi mereka tidak memahami karena daya pemahaman yang lemah. Dimana ketidakstabilan emosi yang dipacu dengan penganiayaan emosi seperti pembentukan kepribadian yang tidak sewajarnya dikarenakan tindakan keluarga ataupun orang tua yang menolak, acuh tak acuh, menghukum, mengolok-olok, memaksakan kehendak, dan mengajarkan yang salah tanpa dibekali dasar keimanan yang kuat bagi anak, yang nantinya akan membuat mereka merasa tidak nyaman dengan hidup yang mereka biasa jalani sehingga pelarian dari hal tersebut adalah hal berdampak negatif, contohnya dengan adanya pergaulan bebas.
2.Pelampiasan rasa kecewa
Yaitu ketika seorang remaja mengalami tekanan dikarenakan kekecewaannya terhadap orang tua yang bersifat otoriter ataupun terlalu membebaskan, sekolah yang memberikan tekanan terus menerus(baik dari segi prestasi untuk remaja yang sering gagal maupun dikarenakan peraturan yang terlalu mengikat), lingkungan masyarakat yang memberikan masalah dalam sosialisasi, sehingga menjadikan remaja sangat labil dalam mengatur emosi, dan mudah terpengaruh oleh hal-hal negatif di sekelilingnya, terutama pergaulan bebas dikarenakan rasa tidak nyaman dalam lingkungan hidupnya.
3.Kegagalan remaja menyerap norma
Hal ini disebabkan karena norma-norma yang ada sudah tergeser oleh modernisasi yang sebenarnya adalah westernisasi.

C. Ciri-Ciri Pergaulan Bebas
1. Penghamburan harta untuk memenuhi keinginan sex bebasnya
2. Upaya mendapatkan harta dan uang dengan menghalalkan segala cara termasuk dari jalan yang haram dan keji
3. Menimbulkan perilaku munafik dalam masyarakat
4. Rasa ingin tahu yang besar
5. Rasa ingin mencoba dan merasakan
6. Terjadi perubahan-perubahan emosi, pikiran, lingkungan pergaulan dan tanggung jawab yang dihadapi.
7. Mudah mengalami kegelisahan, tidak sabar, emosional, selalu ingin melawan, rasa malas, perubahan dalam keinginan, ingin menunjukkan eksistensi dan kebanggaan diri serta selalu ingin mencoba dalam banyak hal.
8. Kesukaran yang dialami timbul akibat konflik karena keinginannya menjadi dewasa dan berdiri sendiri dan keinginan akan perasaan aman sebagai seorang anak dalam keluarganya.
9. Banyak mengalami tekanan mental dan emosi.
10. Terjerat dalam pesta hura-hura ganja, putau, ekstasi, dan pil-pil setan lain.
D.Dampak Dari Pergaulan Bebas
Pergaulan bebas identik sekali dengan yang namanya “dugem” (dunia gemerlap). Yang sudah menjadi rahasia umum bahwa di dalamnya marak sekali pemakaian narkoba. Ini identik sekali dengan adanya seks bebas. Yang akhirnya berujung kepada HIV/AIDS, dan penyakit lainnya. Dan pastinya setelah terkena virus ini kehidupan remaja akan menjadi sangat timpang dari segala segi.

E.Solusi Untuk Menyelesaikan Masalah Pergaulan Bebas
Kita semua mengetahui peningkatan keimanan dan ketakwaan kepada Tuhan YME, penyaluran minat dan bakat secara positif merupakan hal-hal yang dapat membuat setiap orang mampu mencapai kesuksesan hidup nantinya. Tetapi walaupun kata-kata tersebut sering ‘didengungkan’ tetap saja masih banyak remaja yang melakukan hal-hal yang tidak sepatutnya dilakukan. Selain daripada solusi di atas masih banyak solusi lainnya. Solusi-solusi tersebut adalah sebagai berikut:
1. Memperbaiki Cara Pandang
Memperbaiki cara pandang dengan mencoba bersikap optimis dan hidup dalam “kenyataan”, maksudnya sebaiknya remaja dididik dari kecil agar tidak memiliki angan-angan yang tidak sesuai dengan kemampuannya sehingga apabila remaja mendapatkan kekecewaan mereka akan mampu menanggapinya dengan positif.
2. Menjaga Keseimbangan Pola Hidup
Yaitu perlunya remaja belajar disiplin dengan mengelola waktu, emosi, energi serta pikiran dengan baik dan bermanfaat, misalnya mengatur waktu dalam kegiatan sehari-hari serta mengisi waktu luang dengan kegiatan positif.
3. Jujur Pada Diri Sendiri
Yaitu menyadari pada dasarnya tiap-tiap individu ingin yang terbaik untuk diri masing-masing. Sehingga pergaulan bebas tersebut dapat dihindari. Jadi dengan ini remaja tidak menganiaya emosi dan diri mereka sendiri.
4. Memperbaiki Cara Berkomunikasi
Memperbaiki cara berkomunikasi dengan orang lain sehingga terbina hubungan baik dengan masyarakat, untuk memberikan batas diri terhadap kegiatan yang berdampak negatif dapat kita mulai dengan komunikasi yang baik dengan orang-orang di sekeliling kita.
5. Perlunya Remaja Berpikir Untuk Masa Depan
Jarangnya remaja memikirkan masa depan. Seandainya tiap remaja mampu menanamkan pertanyaan “Apa yang akan terjadi pada diri saya nanti jika saya lalai dalam menyusun langkah untuk menjadi individu yang lebih baik?” kemudian hal itu diiringi dengan tindakan-tindakan positif untuk kemajuan diri para remaja. Dengan itu maka remaja-remaja akan berpikir panjang untuk melakukan hal-hal menyimpang dan akan berkurangnya jumlah remaja yang terkena HIV & AIDS nantinya.
6. Menanamkan Nilai Ketimuran
Kalangan remaja kita kebanyakan sudah tak mengindahkan lagi akan pentingnya nilai-nilai ketimuran. Tentu saja nilai ketimuran ini selalu berkaitan dengan nilai Keislaman yang juga membentuk akar budaya ketimuran. Nilai yang bersumberkan pada ajaran spiritualitas agama ini perlu dipegang. Termasuk meningkatkan derajat keimanan dan moralitas pemeluknya. Dengan dipegangnya nilai-nilai ini, harapannya mereka khususnya kalangan muda akan berpikir seribu kali untuk terjun ke pergaulan bebas.
7. Mengurangi Menonton Televisi
Televisi idealnya bisa menjadi sarana mendapatkan informasi yang mendidik dan bisa meningkatkan kualitas hidup seseorang. Namun, kenyataannya, saat ini harapan itu sangat jauh. Televisi kita terutama stasiun televisi swasta, mereka lebih banyak menampilkan acara hiburan, maupun sinetron-sinetron yang menawarkan nilai-nilai gaya hidup bebas, hedonis. Begitu juga beragam tayangan infotainment yang kadang menayangkan acara perselingkuhan, sex bebas di kalangan artis.
Dengan demikian, kisah pergaulan bebas bukan menjadi hal yang tabu lagi. Makanya, tak ada langkah yang lebih manjur selain mengurangi menonton televisi ini karena lambat laun otak akan teracuni oleh nilai-nilai yang sebenarnya sangat negatif. Untuk mendapatkan informasi, kalangan muda bisa mengalihkan perhatian dengan membaca koran, majalah maupun buku-buku. Pekerjaan yang agak berat memang, tapi jauh lebih produktif daripada kebanyakan menonton televisi yang tidak jelas dan cenderung merusak akal sehat pikiran.
8. Banyak Beraktivitas Secara Positif
Cara ini menurut berbagai penelitian sangat efektif dijalankan. Pergaulan bebas, biasanya dilakukan oleh kalangan muda yang banyak waktu longgar, banyak waktu bermain, bermalam minggu. Nah, untuk mengantisipasi hal tersebut, mengalihkan waktu untuk kegiatan lewat hal-hal positif perlu terus dikembangkan. Misalnya dengan melibatkan anak muda dalam organisasi-organisasi sosial, menekuni hobinya dan mengembangkannya menjadi lahan bisnis yang menghasilkan, maupun mengikuti acara-acara kreatifitas anak-anak muda. Dengan demikian, waktu mudanya akan tercurahkan untuk hal-hal positif dan sedikit waktu untuk memikirkan hal-hal negatif seperti pergaulan bebas tersebut.
9. Sosialisasi Bahaya Pergaulan Bebas
Dikalangan muda, pergaulan bebas sering dilakukan karena bisa jadi mereka tidak tahu akibat yang ditimbulkannya. Seperti misalnya penyakit kelamin yang mematikan. Nah, sosialisasi hal ini. Informasi-informasi mengenai bahaya yang ditimbulkan akibat pergaulan bebas ini perlu terus disebarkan di kalangan muda. Harapannya, mereka juga punya informasi sebagai bahan pertimbangan akal sehatnya. Jika informasi tersebut belum didapatkan ada kemungkinan mereka akan terus melakukan pergaulan bebas semau mereka. Tapi, kalau informasi sudah didapatkan tapi mereka tetap nekad melakukan itu persoalan lain lagi. Sepertinya  perlu ada penanganan khusus, apalagi yang sudah terang-terangan bangga melakukan pergaulan bebas.
10. Menegakkan Aturan Hukum
Bagi yang bangga tersebut, tak ada hal lain yang bisa menghentikan selain adanya perangkat hukum dan aturan hukum yang bisa menjeratnya. Setidaknya sebagai efek jera. Yang demikian harus dirumuskan dandilaksanakan melalui hokum yang berlaku di negara kita. Langkah ini sebagai benteng terakhir untuk menyelamatkan anak-anak muda dari amoralitas karena perilaku pergaulannbebas yang lambat laun otomatis akan merusak bangsa ini.
11. Munakahat
Munakahat atau menikah. Cara ini efektif sekali. Kalau masih belum bisa, cara lain adalah dengan berpuasa. Inilah yang ditawarkan oleh Islam sebagai salah satu solusi atas pergaulan bebas.
Itulah beberapa hal yang bisa dilakukan untuk mengantisipasi adanya pergaulan bebas khususnya di kalangan remaja.
Selain usaha dari diri masing-masing sebenarnya pergaulan bebas dapat dikurangi apabila setiap orang tua dan anggota masyarakat ikut berperan aktif untuk memberikan motivasi positif dan memberikan sarana & prasarana yang dibutuhkan remaja dalam proses keremajaannya sehingga segalanya menjadi bermanfaat dalam kehidupan tiap remaja.
Dalam memberikan pengarahan dan pengawasan terhadap remaja yang sedang jatuh cinta, orangtua hendaknya bersikap seimbang, seimbang antar pengawasan dengan kebebasan. Semakin muda usia anak, semakin ketat pengawasan yang diberikan tetapi anak harus banyak diberi pengertian agar mereka tidak ketakutan dengan orangtua yang dapat menyebabkan mereka berpacaran dengan sembunyi-sembunyi. Apabila usia makin meningkat, orangtua dapat memberi lebih banyak kebebasan kepada anak. Namun, tetap harus dijaga agar mereka tidak salah jalan. Menyesali kesalahan yang telah dilakukan sesungguhnya kurang bermanfaat.
Penyelesaian masalah dalam pacaran membutuhkan kerja sama orangtua dengan anak. Misalnya, ketika orangtua tidak setuju dengan pacar pilihan si anak. Ketidaksetujuan ini hendaknya diutarakan dengan bijaksana, jangan hanya dengan kekerasan dan kekuasaan. Berilah pengertian sebaik-baiknya. Bila tidak berhasil, gunakanlah pihak ketiga untuk menengahinya. Hal yang paling penting di sini adalah adanya komunikasi dua arah antara orangtua dan anak. Orangtua hendaknya menjadi sahabat anak. Orangtua hendaknya selalu menjalin dan menjaga komunikasi dua arah dengan sebaik-baiknya sehingga anak tidak merasa takut menyampaikan masalahnya kepada orangtua.
Dalam menghadapi masalah pergaulan bebas antar jenis di masa kini, orangtua hendaknya memberikan bimbingan pendidikan seksual secara terbuka, sabar, dan bijaksana kepada para remaja. Remaja hendaknya diberi pengarahan tentang kematangan seksual serta segala akibat baik dan buruk dari adanya kematangan seksual. Orangtua hendaknya memberikan teladan dalam menekankan bimbingan serta pelaksanaan latihan kemoralan. Dengan memiliki latihan kemoralan yang kuat, remaja akan lebih mudah menentukan sikap dalam bergaul. Mereka akan mempunyai pedoman yang jelas tentang perbuatan yang boleh dilakukan dan perbuatan yang tidak boleh dikerjakan. Dengan demikian, mereka akan menghindari perbuatan yang tidak boleh dilakukan dan melaksanakan perbuatan yang harus dilakukan.