Berita terkini - pemerintah
resmi mengumumkan kenaikan
harga BBM bersubsidi sebesar Rp 2000. Kenaikan ini meliputi harga
premium dan solar. Jika sebelumnya premium dipatok Rp 6.500,00 kini menjadi Rp
8.500,00. Sementara solar yang awalnya Rp 5.500,00 kini menjadi Rp 7.500,00 per
liter.
Pengumuman harga BBM
naik disampaikan sendiri oleh Presiden Joko Widodo pada Senin
(17/11) malam. Ini mengakhiri penantian panjang dan ketidakpastian yang sudah
muncul sejak awal pemerintahan Jokowi-JK. Sekaligus mewujudkan janji Jusuf
Kalla yang mengatakan harga BBM akan naik November ini.
Para menteri Kabinet Kerja ramai-ramai
mengeluarkan pernyataan seputar naiknya harga BBM.
Misalnya Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro yang mengakui
kenaikan sebesar Rp 2.000 per liter sudah diperhitungkan dengan matang oleh
pemerintah.
Ia mengklaim, “Harga baru ini membuat aktivitas
penyelundupan BBM ridak menarik dan berisiko. Margin yang mereka dapatkan makin
sedikit, sehingga tidak menarik lagi.”
Akan halnya Menteri BUMN Rini Soemarno menegaskan
pengalihan subsidi BBM akan membuat Pertamina bisa beroperasi lebih profesional
dan makin efisien. Menurutnya, “Nantinya Pertamina akan menjual BBM subsidi
lebih mendekati nilai keekonomian, memotong banyak aktivitas. (Selain itu)
penyelundupan BBM subsidi juga akan menurun.”
Sementara itu Menko Bidang Perekonomian, Sofyan
Djalil optimistis bahwa kenaikan harga BBM tidak akan membuat harga barang
melonjak. Ia menyebutkan, “Pelaku usaha sudah price in, nanti tidak ada lagi
kenaikan (harga barang). Meskipun ada kenaikan harga BBM, daya beli masyarakat
harus tetap terjaga dengan baik.”
0 komentar:
Posting Komentar